Dewi Persik Marah Dan Menyebut Petugas TransJ Sebagai Ucapan Binatang

Dewi Persik Marah Dan Menyebut Petugas TransJ Sebagai  Ucapan Binatang

Berita Terbaru - Penyanyi dangdut yang bernama Dewi Persik atau sering di sapa sebagai Depe.  Depe sudah merencanakan untuk melaporkan kembali petugas TransJ yang sudah melaporkan dirinya ke Polda Metro Jaya.

Pengakuan Harry Maulana Saputra saat dirinya di sebut dengan kata binatang  oleh Depe. Penyebab keributan tersebut karena dirinya yang ingin mererobos busway.  Di dalam akun Instagramnya @Dewipersikreal,membicarakan tentang makian petugas TransJ kepada dirinya saat ingin menerobos busway.

 “Memang terbukti bahwa petugas portal tersebut menyebut kata binatang dan sudah memprovokasi warga”, di jelaskan oleh Depe melalui sebuah akun Instagram miliknya.

Di katakana oleh Humas PT TransJ, bahwa tidak ada kata binatang yang keluar dari mulut Harry pada saat terjadinya  keributan tersebut.   Dan menurutnya dirinya, Dia tidak mempermasalahkan rencana Depe untuk melaporkan kembali petugas itu.

“Terlihat dengan jelas di dalam akun media sosial bahwa tidak ada sebutan kata binatang yang keluar dari mulut pertugas kami. Malah sebaliknya , di laporkan bahwa petugas kami yang di sebut dengan kata binatang oleh Depe”,ujar Wibowo.

Dewi Persik Marah Dan Menyebut Petugas TransJ Sebagai  Ucapan Binatang

Walau tidak ambil pusing dengan niat dan rencana Depe ini, Wibowo juga menegaskan dengan apa yang mau di lakukan Depe.  Saat  mau menerobos busway,merupakan suatu pelanggran hukum.

“Dari sisi hukum,untuk menerobos jalur TransJ dengan kendaraan pribadi itu sudahlah menjadi suatu pelanggaran hukum. Di karenakan berbagai peraturan mau pergub,mau perda,sudahlah menjadi peraturan jalur TransJ haruslah di lalui oleh jalur TransJ”, di katakana tegas oleh Wibowo.

Harry melaporkan Depe,sebab petugas TransJ yang mengaku dirinya terintimidasi di saat insiden keributan berlangsung. Depe di laporkan di Polda Metro Jaya pada hari Sabtu.

Depe dilaporkan Harry dengan pasal 335 KUHP yang berisi tentang ancaman dan kekerasan, pasal 212 KUHP tentang pelawanan kepada petugas dan pasal 315 KUHP berisi tentang fitnah.

Depe mengatakan,bahwa di satu sisi dirinya mendapatkan diskresi dari pihak polisi untuk melintasi busway. pada saat itu Dirinya yang ingin masuk busway di pejaten yang bertujuan ke Ragunan. Ternyata, pernyatan Depe walau pun dia memiliki bukti diskresi aparat, sudah di banta keras oleh kepolisian.